Ketaatan dan Loyalitas Terhadap Pemimpin Gereja Menurut Etika Kristen
Dody. IMG |
Tiap-tiap pekerjaan yang harus dilaksanakan memerlukan seorang pemimpin. Allah telah menunjuk beberapa orang dalam gereja untuk menjadi pemimpin (Efs 4:11). Menjadi pemimpin dalam gereja merupakan tanggungjawab yang besar; para pemimpin harus mempertanggungjawabkan pelayanan mereka kepada Tuhan. seorang pemimpin wajjib menjaga kelangsungan pekerjaan itu. ia bekerja sama dengan orang bawahannya agar pekerjaan itu berjalan lancar. Dalam gereja Ketua jemaat bekerja berdampingan dengan pendeta. Ia melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu para pemimpin dan anggota jemaat, seraya berperan sebagai sesama pemimpin dalam gereja. dengan pendeta ia merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan berbagai kegiatan. Bersama pendeta ia berperan sebagai wakil jemaat bagi denominasi dan masyarakat umum.
Petrus menerangkan secara
terperinci tentang tugas-tugas seorang pemimpin gereja termasuk tanggung jawabnya.
Antara lain: menggembalakan dombal Allah. Pemimpin gereja adalah gembala.
Gembala terhadap domba (jemaat) yang diberikan kepadanya. Alkitab juga mengatakan bahwa penatua dan diaken adalah pemimpin dalam gereja.
dalam gereja yang mula-mula, para penatua melayani Firman dan para diaken
melayani keperluan gereja. sekarang ini, penatua menolong pendeta, bisa
dikatakan bertindak seperti penasihat. Dalam hal ini, bentuk ketaatan dan
loyalitas kepada pemimpin-pemimpin dalam 4 hal, yaitu:
1.
Menaati Firman yang
mereka berikan.
Dalam hal menaati Firman artinya Tugas kudus seorang pendeta ialah memberitakan
Firman Tuhan. sebagai anggota gereja kita harus menerimanya dalam hati dan
menaatinya (Rom. 6:17; I Pet.1:22). Firman itu bermanfaat bagi kita hanya kalau
kita menerima, mempercayai serta menaatinya (Yak. 1:22-25).
2.
Menghormati mereka. Alkitab mengajarkan
bahwa kita harus menghormati pemimpin-pemimpin kita. Dalam I Tesalonika 5:12,
13 mengatakan agar kita “menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu,
yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu dan supaya kamu
sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka”. Salah
satu cara untuk menghormati pemimpin adalah menolak mencari kesalahan-kesalahan
mereka. Jika ada persoalan yang menyangkut seorang pemimpin, kita wajib
mendatangi mereka dengan segera. Jangan kita berbalik melawan mereka ataupun
memburukkan nama mereka. Ingatlah pemimpin-pemimpin itu ditunjuk oleh Tuhan dan
merupakan karunia Tuhan bagi gereja. kita menghormati Tuhan, bila kita
menghormati pemimpin-pemimpin yang telah diberikan oleh-Nya
3.
Mendukung mereka. Satu cara untuk
mendukung pemimpin kita adalah berdoa bagi mereka. Mereka memerlukan
pertolongan Allah melawan kuasa Iblis. Mereka memerlukan pertolongan Allah agar
dapat berkhotbah dengan berhasil. Lain cara untuk mendukung mereka ialah dengan
memberikan uang dan pemberian lainnya. Inilah cara Tuhan untuk mencukupi
keperluan para pekerja-Nya. Kita juga mendukung pemimpin gereja dengan setia
menghadiri kebaktian di gereja. Bila seorang pendeta bekerja keras untuk
berkhotbah, berdoa dan melayani, ia mengharapkan agar jemaatnya akan
mendampingi dia (Ibrani 10:25).
4.
Bekerja sama dengan
mereka.
Kita bertanggungjawab untuk memperhatikan dan menaati perintah-perintah pemimmpin
kita (Ibr 13:17).
Analisa Penulis
Gereja adalah persekutuan
kaum beriman Kristiani yang percaya kepada Allah dalam/melalui Yesus dengan
kekuatan (dijiwai) oleh Roh Kudus. Sebagai suatu persekutuan Gereja juga
merupakan suatu institusi atau lembaga dengan adanya struktur-struktur tertentu.
Salah satu struktur yang ada dalam Gereja adalah kepemimpinan. Pemimpin gereja
merupakan perpanjangan tangan Tuhan di dalam gereja, jadi kita harus taat dan
loyal (setia) terhadap sebuah keputusan bersama. Kita
tunduk kepada pemimpin, bukan karena kita mengidolakan mereka atau membalas
perbuatan baik mereka, tetapi karena hal itu diperintahkan Tuhan dan bukti
penundukan diri kita kepada Tuhan. Jika kita tidak dapat tunduk kepada pemimpin
yang kelihatan, maka tidak mungkin kita bisa tunduk kepada Allah yang tidak
kelihatan. Dalam kehidupan gereja, seorang pemimpin adalah orang yang
bergerak lebih awal. berjalan di depan, mengambil langkah pertama berbuat
paling dulu, memelopori, mengarahkan pikiran. pendapat, tindakan orang
lain,membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui, pengaruhnya.
Pemimpin ada demi sesuatu yang lain, bukan demi dirinya sendiri. Titik
perhatiannya adalah tujuan dan cita-cita yang mau dicapai. Bukan kepentingannya
sendiri dan tujuan serta cita-cita itu harus dicapai karena berguna, bermanfaat
dan penting bagi kesejahteraan kehidupan banyak orang. Dalam Ibr. 13:17,
memberi pengertian kepada kita bahwa, kita bertanggungjawab untuk memperhatikan
dan menaati perintah-perintah pemimpin, apabila kita melakukan hal ini,
pekerjaan Tuhan akan maju, tidak seperti umat Israel, yang menggerutu terhadap
pemimpin-pemimpin mereka, yaitu Musa dan Harun (Bil. 14:1-4). Sebaliknya, kita
harus seperti orrang-orang yang mengikuti perintah Yosua dan mencapai
kemenangan (Yos. 6:1-21). Begitu juga
dalam 1 Timotius 5:17 yang memiliki pengertian bahwa ketaatan dan loyalitas
kita kepada pemimpin yaitu berupa
tanggungjawab, membantu mereka dengan memberi tunjangan keuangan guna membantu
pemimpin dalam pelayanan. Memang pada prinsipnya para pemimpin gereja melayani
bukan untuk mencari uang semata, namun sebagai bukti ketaatan dan loyalitas
kepada pemimpin gereja, kita perlu memberikan kepedulian kita sebagai bentuk
kesetiaan. Mengikuti segala peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemimpin gereja, seperti: Mengikuti Kebaktian rumah tangga, dan
kegiatan-kegiatan lainnya. Bentuk ketaatan kita akan terlihat jika kita
mengikuti apa yang diperintahkan oleh pemimpin, dan loyalitas akan terlihat
dalam bentuk kepedulian yang tergerak dari hati.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas
dapat disimpulkan bahwa ketaatan dan loyalitas terhadap pemimpin gereja
merupakan suatu sikap yang ditampilkan berupa kepatuhan (taat) dan loyal
(setia) kepada pemimpin gereja. pemimpin gereja merupakan wakil Allah yang
mempunyai wewenang di gereja, baik di dalam dan di luar gereja. sebagai bentuk ketaatan dan loyalitas kepada
kepemimpin memiliki pengertian bahwa adanya rasa tanggungjawab kepada pemimpin
yang merupakan utusan Allah dalam memberitakan Injil. Bentuk ketaatan dan
loyalitas terhadap pemimpin akan terlihat dengan adanya rasa kepedulian
terhadap pemimpin gereja. ketaatan dan Loyalitas juga merupakan suatu bentuk
kerjasama dengan pemimpin agar terlaksana maksud dan tujuan Tuhan yang Indah
bagi gereja dapat dilaksanakan.
Dody Sihombing
Dody Sihombing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar