Selasa, 23 Januari 2018

Ketaatan dan Loyalitas Terhadap Pemimpin Gereja Menurut Etika Kristen

Ketaatan dan Loyalitas Terhadap Pemimpin Gereja Menurut Etika Kristen

Dody. IMG

Tiap-tiap pekerjaan yang harus dilaksanakan memerlukan seorang pemimpin. Allah telah menunjuk beberapa orang dalam gereja untuk menjadi pemimpin (Efs 4:11). Menjadi pemimpin dalam gereja merupakan tanggungjawab yang besar; para pemimpin harus mempertanggungjawabkan pelayanan mereka kepada Tuhan. seorang pemimpin wajjib menjaga kelangsungan pekerjaan itu. ia bekerja sama dengan orang bawahannya agar pekerjaan itu berjalan lancar. Dalam gereja Ketua jemaat bekerja berdampingan dengan pendeta. Ia melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu para pemimpin dan anggota jemaat, seraya berperan sebagai sesama pemimpin dalam gereja. dengan pendeta ia merencanakan, mengorganisasikan dan mengarahkan berbagai kegiatan. Bersama pendeta ia berperan sebagai wakil jemaat bagi denominasi dan masyarakat umum.
Petrus menerangkan secara terperinci tentang tugas-tugas seorang pemimpin gereja termasuk tanggung jawabnya. Antara lain: menggembalakan dombal Allah. Pemimpin gereja adalah gembala. Gembala terhadap domba (jemaat) yang diberikan kepadanya. Alkitab juga mengatakan bahwa penatua dan diaken adalah pemimpin dalam gereja. dalam gereja yang mula-mula, para penatua melayani Firman dan para diaken melayani keperluan gereja. sekarang ini, penatua menolong pendeta, bisa dikatakan bertindak seperti penasihat. Dalam hal ini, bentuk ketaatan dan loyalitas kepada pemimpin-pemimpin dalam 4 hal, yaitu:
1.      Menaati Firman yang mereka berikan. Dalam hal menaati Firman artinya Tugas kudus seorang pendeta ialah memberitakan Firman Tuhan. sebagai anggota gereja kita harus menerimanya dalam hati dan menaatinya (Rom. 6:17; I Pet.1:22). Firman itu bermanfaat bagi kita hanya kalau kita menerima, mempercayai serta menaatinya (Yak. 1:22-25).

2.      Menghormati mereka. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus menghormati pemimpin-pemimpin kita. Dalam I Tesalonika 5:12, 13 mengatakan agar kita “menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka”. Salah satu cara untuk menghormati pemimpin adalah menolak mencari kesalahan-kesalahan mereka. Jika ada persoalan yang menyangkut seorang pemimpin, kita wajib mendatangi mereka dengan segera. Jangan kita berbalik melawan mereka ataupun memburukkan nama mereka. Ingatlah pemimpin-pemimpin itu ditunjuk oleh Tuhan dan merupakan karunia Tuhan bagi gereja. kita menghormati Tuhan, bila kita menghormati pemimpin-pemimpin yang telah diberikan oleh-Nya

3.      Mendukung mereka. Satu cara untuk mendukung pemimpin kita adalah berdoa bagi mereka. Mereka memerlukan pertolongan Allah melawan kuasa Iblis. Mereka memerlukan pertolongan Allah agar dapat berkhotbah dengan berhasil. Lain cara untuk mendukung mereka ialah dengan memberikan uang dan pemberian lainnya. Inilah cara Tuhan untuk mencukupi keperluan para pekerja-Nya. Kita juga mendukung pemimpin gereja dengan setia menghadiri kebaktian di gereja. Bila seorang pendeta bekerja keras untuk berkhotbah, berdoa dan melayani, ia mengharapkan agar jemaatnya akan mendampingi dia (Ibrani 10:25).
4.      Bekerja sama dengan mereka. Kita bertanggungjawab untuk memperhatikan dan menaati perintah-perintah pemimmpin kita (Ibr 13:17). 

   Analisa Penulis
Gereja adalah persekutuan kaum beriman Kristiani yang percaya kepada Allah dalam/melalui Yesus dengan kekuatan (dijiwai) oleh Roh Kudus. Sebagai suatu persekutuan Gereja juga merupakan suatu institusi atau lembaga dengan adanya struktur-struktur tertentu. Salah satu struktur yang ada dalam Gereja adalah kepemimpinan. Pemimpin gereja merupakan perpanjangan tangan Tuhan di dalam gereja, jadi kita harus taat dan loyal (setia) terhadap sebuah keputusan bersama. Kita tunduk kepada pemimpin, bukan karena kita mengidolakan mereka atau membalas perbuatan baik mereka, tetapi karena hal itu diperintahkan Tuhan dan bukti penundukan diri kita kepada Tuhan. Jika kita tidak dapat tunduk kepada pemimpin yang kelihatan, maka tidak mungkin kita bisa tunduk kepada Allah yang tidak kelihatan. Dalam kehidupan gereja, seorang pemimpin adalah orang yang bergerak lebih awal. ber­jalan di depan, mengambil langkah pertama berbuat paling dulu, memelopori, mengarahkan pikiran. pendapat, tindakan orang lain,membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui, pengaruhnya. Pemimpin ada demi sesuatu yang lain, bukan demi dirinya sendiri. Titik perhatiannya adalah tujuan dan cita-cita yang mau dicapai. Bukan kepentingannya sendiri dan tujuan serta cita-cita itu harus dicapai karena berguna, bermanfaat dan penting bagi kesejahteraan kehidupan banyak orang. Dalam Ibr. 13:17, memberi pengertian kepada kita bahwa, kita bertanggungjawab untuk memperhatikan dan menaati perintah-perintah pemimpin, apabila kita melakukan hal ini, pekerjaan Tuhan akan maju, tidak seperti umat Israel, yang menggerutu terhadap pemimpin-pemimpin mereka, yaitu Musa dan Harun (Bil. 14:1-4). Sebaliknya, kita harus seperti orrang-orang yang mengikuti perintah Yosua dan mencapai kemenangan (Yos. 6:1-21).  Begitu juga dalam 1 Timotius 5:17 yang memiliki pengertian bahwa ketaatan dan loyalitas kita kepada pemimpin yaitu  berupa tanggungjawab, membantu mereka dengan memberi tunjangan keuangan guna membantu pemimpin dalam pelayanan. Memang pada prinsipnya para pemimpin gereja melayani bukan untuk mencari uang semata, namun sebagai bukti ketaatan dan loyalitas kepada pemimpin gereja, kita perlu memberikan kepedulian kita sebagai bentuk kesetiaan. Mengikuti segala peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pemimpin gereja, seperti: Mengikuti Kebaktian rumah tangga, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Bentuk ketaatan kita akan terlihat jika kita mengikuti apa yang diperintahkan oleh pemimpin, dan loyalitas akan terlihat dalam bentuk kepedulian yang tergerak dari hati.

Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa ketaatan dan loyalitas terhadap pemimpin gereja merupakan suatu sikap yang ditampilkan berupa kepatuhan (taat) dan loyal (setia) kepada pemimpin gereja. pemimpin gereja merupakan wakil Allah yang mempunyai wewenang di gereja, baik di dalam dan di luar gereja.  sebagai bentuk ketaatan dan loyalitas kepada kepemimpin memiliki pengertian bahwa adanya rasa tanggungjawab kepada pemimpin yang merupakan utusan Allah dalam memberitakan Injil. Bentuk ketaatan dan loyalitas terhadap pemimpin akan terlihat dengan adanya rasa kepedulian terhadap pemimpin gereja. ketaatan dan Loyalitas juga merupakan suatu bentuk kerjasama dengan pemimpin agar terlaksana maksud dan tujuan Tuhan yang Indah bagi gereja dapat dilaksanakan.

Dody Sihombing



             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar