Minggu, 14 Januari 2018

SERMON HIDUP DALAM ROH

♗♚♘♟♝♜♖♛
Bahan Sermon           : Galatia 5:16-25
Topik                          : Hidup dalam Roh
I.     Pendahuluan
Pada masa sekarang ini manusia sering sekali hanya mencari kenikmatan-kenikmatan akan duniawi, sehingga ia lupa akan hal-hal yang sorgawi. Memang nutmeat juga apa yang ditawarkan oleh duniawi, seperti (hawa nafsu, kepentingan diri sendiri, korupsi, dll)  namun itu semua hanya ;bersifat sementara, dan segala yang bersifat sementara belum tentu baik adanya. Kita bisa saja bersedih jika melihat banyak para pejabat-pejabat di negeri, yang notabenenya tidak lagi memperhatikan apa yang menjadi keperluan masyarakat. Malahan mereka hanya mementingkan diri sendiri, dan hal ini mengakibatkan berbagai aksi-aksi protes bagi pemerintah sekarang. Jadi bagaimana sikap kita terhadap hal tersebut, apakah kita hanya berdiam diri atau tidak mau tahu akan situasi tersebut?. Namun sebagai orang Kristen sebaiknya kita haruslah memberi teguran dan menyuarakan suara kebenaran dari Tuhan kita.
II.  Informasi Teks
1.    Surat ini ditulis pada tahun 50 M oleh Paulus ketika perjalanannya dalam memberitakan Injil (Kis 16:6). Surat ini ditulis dalam keadaan darurat yang dialamatkan kepada Jemaat-jemaat di Galatia (1:2). Dimana pada masa itu orang Yudais ingin menyahudikan segala jemaat dan mereka juga memasuki jemaat yang didirikan Paulus, dimana mereka (Yahudi) meyakinkan orang-orang Galatia bahwa keselamatan harus dikerjakan dengan jalan menaati hukum Taurat. Mendengar akan ajaran ini, maka Paulus menyatakan bahwa ajaran yang mencampuradukkan anugerah dengan hukum Taurat adalah salah. Dan disini Paulus menghimbau para pembacanya untuk berdiri dalam kemerdekaan yang baru diperoleh, dan jangan menaruh tengkuk mereka kembali di bawah perhambaan.
2.    Injil yang diterima Paulus adalah Injil yang ia terima langsung dari Kristus; Injil itu datang kepada pendengarnya dengan kuasa Kristus, bukan dengan kuasa Paulus (1:11).
3.    Di dalam Kitab LAI pada ayat 16 pada pasal ini, tertulis ‘hiduplah oleh Roh’ sedangkan dalam Bibel pakon Haleluya (Simalungun) tertulis ‘marguru bani Tonduy’ (berguru pada Roh). Memang terdapat perbedaan arti kata tersebut, namun maksudnya adalah sama yaitu agar kita benar-benar mengerjakan segala sesuatunya berdasarkan keinginan akan Roh tersebut bukan berdasarkan keinginan diri sendiri (daging kita).

III.    Pembahasan Teks
          Di dalam perikop ini ada 2 (dua) hal yang sangat berlawanan yaitu, hidup menurut daging dan hidup menurut Roh. Untuk memperdalam akan hal ini kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan hidup menurut daging. Hidup menurut daging adalah segala sesuatu perbuatan yang berlawanan dengan kehendak Allah (ayat 19-21), sedangkan hidup menurut Roh ialah segala sesuatu perbuatan yang dikehendaki Allah (ayat 22-23). Hidup menurut daging berarti orang-orang yang tidak bisa menguasai dan menaklukkan hawa nafsunya di dunia ini, dan siapa yang hidup menuruti keinginan dagingnya maka ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah dan sebaliknya siapa yang hidup dalam Roh akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Namun sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Yesus, seharusnya kita jangan menuruti keinginan daging namun haruslah orang Kristen hidup di dalam Kristus (bnd. Gal. 2:20).
          Memang kita adalah makhluk yang lemah, bagaimana mungkin kita bisa hidup menurut Roh!. Yang bisa memampukan kita agar hidup dalam Roh ialah atas kasih Allah yang sempurna (bnd. 1 Yoh. 4:17-19). Kita manusia tidak mampu hidup dalam Roh jikalau kita hanya mengandalkan diri kita sendiri. Orang yang hidup dalam Roh berarti juga mengasihi Allah dan sesama kita (bnd. 1 Yoh 4:21), bukannya menambah penderitaan seseorang karena kepintaran kita atau karena suatu kepentingan akan jabatan yang kita duduki dan karena kelebihan diri kita. Hidup dalam Roh berarti juga hidup penuh kasih Allah.
          Di dalam perikop ini Paulus juga menegaskan mengenai bahwa bukan dengan melaksanakan hukum Taurat manusia dibenarkan namun hanya oleh iman dalam Kristus Yesus kita beroleh kebenaran (bnd. Gal. 2:16). Paulus juga menegaskan bahwa siapa yang hidup menuruti keinginan akan Roh dan melakukannya ia akan beroleh damai sejahtera dari Allah (Gal. 1:3). Dan barang siapa milik Kristus Yesus, maka ia telah meninggalkan segala hawa nafsu dan keinginannya. Dan jika kita adalah milik Kristus, maka kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah (Gal. 3:29).
By. Dody_Saputra26@yahoo.com 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar